Inilah tradisi Mubeng Gapura
(mengelilingi gapura) di Kudus. Setelah semuanya siap, pasangan pengantin yang
berada di barisan paling depan mulai melakukan prosesi. Dengan bergandengan
tangan, sang suami menuntun istrinya memasuki pintu gapura sebelah selatan yang
kemudian berjalan dan keluar melalui pintu sisi utara. Sebelum keluar, calon
pengantin tersebut mengisi buku tamu dan menyerahkan sumbangan kepada pihak
masjid.
Usai melakukan prosesi mubeng
gapura, pengantin dan keluarganya menyempatkan diri berpose dengan latar
belakang gapura masjid. Bangunan ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi
bagi peradaban masyarakat Loram dan Kudus pada umumnya.
Menurut Juru Pelihara Masjid At
Taqwa, Masijan, tradisi ini sudah sejak zaman Sultan Hadlirin masih berada di
masjid tersebut bersama santri-santrinya sekira tahun 1400-an. Waktu itu,
setiap warga yang akan menggelar hajatan baik itu acara syukuran atau
pernikahan, selalu meminta berkah dari doanya dari Sultan Hadlirin.
Karena muridnya semakin banyak, maka
tidak semua warga bisa bertemu dengan Sultan Hadlirin. Akhirnya, sebagai
gantinya Sultan meminta kepada warga untuk mengelilingi gapura di depan masjid.
0 komentar:
Posting Komentar