Selasa, 25 Desember 2012

Ping Pong

Seorang anak dibawa ke rumah sakit karena menelan sebuah bola ping pong. Setelah diperiksa, dokter memutuskan untuk membedahnya. Dia melakukan pembedahan di mana - mana.

Salah Cabut

Entah karena tergesa - gesa atau alasan lain, yang jelas seorang dokter gigi salah mencabut gigi pasiennya. Tentu saja pasiennya protes. "Aduh, Dokter salah cabut nih!"

Mencintai Pekerjaan

Setelah beberapa tahun menikah, seorang Bapak mengalami depresi karena hubungannya yang tidak sehat dengan isterinya. Mula - mula dia mencoba untuk mengatasinya sendiri, namun gagal. AKhirnya, dia tidak tahan lagi dan mendatangi seorang psikiater.

Deg - Degan

Seorang Ibu yang hamil tua mendatangi klinik bersalin untuk memeriksakan diri dan janinnya. "Apa keluhannya?" tanya Dokter spesialis kandungan.

Tangan Bergetar

Seorang Ibu setengah baya yang tampak agak hang mendatangi praktik seorang dokter spesialis saraf. Saat ditanya keluhannya, Ibu itu berkata, "Setiap sepuluh menit sekali tangan saya bergetar, Dok!"

Rokok dan Kesehatan

Setelah mendengarkan pasiennya selama lebih dari satu jam, seorang psikiater menasehati pasiennya itu.


Senin, 24 Desember 2012

Dokter Kuno

Setelah pulang dari dokter, seorang Ibu setengah baya tampak marah - marah. "Dokternya kuno. Aku mau pindah dokter saja."

Detak Sama

Setelah memeriksa denyut nadi seorang pasien, dokter berkata, "Tenang saja, Pak, denyut nadi Anda sudah sangat stabil. Persis seperti detak jam."

Mekanik & Dokter Gigi

Ketika sedang menunggui mobilnya yang sedang diperbaiki di sebuah bengkel, seorang dokter gigi berkata kepada mekaniknya, "Kalau kita pikir - pikir, pekerjaan kita itu hampir sama ya?"

Pengemis & Dokter Gigi

"Apa beda pengemis dan dokter gigi?" tanya seseorang kepada temannya.

Takut Dokter

Seorang Bapak digandeng isterinya masuk ke ruang praktik dokter gigi. Tampak sekali dia enggan ke sana. "Maaf, Pak. Dokter pulang lebih awal hari ini. Ada urusan mendadak," jawab susternya.

Bonus Satu

Seorang pasien gigi marah - marah kepada dokter giginya karena salah mencabut gigi. "Mengapa Dokter mencabut dua gigi saya, padahal yang sakit hanya satu!"

Masalah Duit

Seorang Bapak mendatangi sebuah klinik spesialis mata. Dia ingin mengoperasikan matanya. Sebelum diperiksa, dia bertanya, "Dokter, berapa biaya operasi saya?"

Salah Diagnosis

"Apa yang menjadi keluhan Ibu?" tanya dokter kepada seorang Ibu yang tampak kesakitan.

Malpraktik

Di dalam sebuah seminar dengan pembicara seorang dokter bedah, seorang peserta bertanyam "Dok, mengapa di kamar operasi, para dokter semuanya pakai penutup hidung dan mulut?"

Pasti Sembuh

Seorang pasien tampak cemas menghadapi operasi jantung yang bakal dijalaninya. Sebentar - sebentar dia mengusap keringat dingin yang membasahi dahinya. "Dokter, apakah dokter bisa menjamin bahwa operasi ini akan berhasil?" tanya pasien itu.

Hilang Ingatan

Seorang pasien dengan wajah putus asa memasuki ruang praktik dokter dan langsung berkata, "Dokter, dokter! Tolonglah saya!"

Melanggar Etika

Seorang bapak berbaju putih - putih tampak memasuki bar dan langsung memesan bloody mary. Wajahnya tampak suntuk. Rambut awut - awutan. Mata memerah.

Mengikuti Resep

"Apa yang terjadi dengan kakakmu?" tanya seseorang kepada temannya. "Katanya, kakakmu hanya flu biasa. Kok tangannya sampai patah?"

Salah Tumbuh

Seorang pasien tampak tergopoh -gopoh memasuki praktik dokter ahli jiwa. "Dokter," ujarnya dengan wajah kebingungan. "Dari telinga saya tumbuh sebuah pohon apel!"

Berita Baik dan Buruk

Seorang bapak belakangan ini tubuhnya sering sakit semua. Oleh teman - temannya dia mendapatkan banyak saran. "Ah, paling - paling kamu kurang olahraga," ujar seorang temannya. Ketika dia mencoba berolah raga, rasa sakitnya bukannya berkurang tetapi malah semakin menjadi. "Kayaknya kamu kurang istirahat," kata teman lainnya. Dia mencoba untuk tidur siang pada jam istirahat. Pulang kerja pun dia segera kembali ke rumah dan tidak mampir kemana - mana. Dia pun mencoba tidur lebih awal. Ternyata, tubuhnya tidak sehat juga. Seorang teman yang lain berkata, "Jangan - jangan kamu kurang vitamin." Dia segera ke toko obat terdekat dan membeli berbagai macam vitamin. Ternyata hasilnya nihil.

Sama Tuanya

Seorang kakek yang sudah tua renta memasuki ruang praktik dokter. Dengan nafas memburu, pasien itu bertanya, "Dok, mengapa kaki kanannya sakit sekali?"

Pencabut Nyawa

Seorang pasien memasuki ruang periksa. Sebelum dokter mulai memeriksanya, wajahnya tampak tegang. Karena keheranan, dokter itu bertanya, "Mengapa wajah Bapak kelihatan sangat ketakutan?"

Salah Tambal

Seorang pasien dengan tergesa - gesa memasuki ruang tunggu seorang dokter gigi. Pasien itu tampak gelisah. Sebentar - sebentar melirik arlojinya. Setelah dipersilahkan masuk, dia segera duduk di bangku periksa dan berkata, "Dok, saya ada pertemuan penting sebentar lagi. Apa proses penambalan gigi saya bisa lebih cepat?"

Minggu, 23 Desember 2012

Lipat Tiga

Setelah selesai diperiksa, seorang pasien menunggu untuk membayar rekening dokter hari itu.

Gila Bola

Seorang dokter gigi tampak gelisah. Matanya sebentar - sebentar beralih dari mulut pasiennya ke arlojinya.

Tugas Profesional

Seorang dokter yang sedang berjalan - jalan sore di sebuah mall dengan isterinya berpapasan dengan seorang gadis yang dengan genit mengedipkan matanya ke arah dokter itu.

Menelan Harimau

Seorang pasien memasuki kamar periksa seorang psikiater untuk berkonsultasi. Dia tampak panik dan takut. Sambil membuka mulutnya lebar - lebar, dia berkata, "Dok, ketika jalan - jalan di kebun binatang, saya membuka mulut saya terlalu lebar, sehingga seekor harimau tertelan hidup - hidup. Bisakah Dokter menolong saya mengeluarkannya?"

Count Down

Seorang Bapak tampak memasuki ruang periksa dokter dengan gerakan seperti mumi. Benar - benar mayat hidup. Hanya dengan memeriksa sekejap, dokter itu berkata, "Pak, saya sungguh menyesal. Saya kira, Bapak sudah tidak punya harapan hidup. Tinggal menunggu waktu saja, Pak."


Langit Berwarna Biru

Atmosfir bumi mengandung molekul gas kecil dan partikel (butiran) debu.

Masih Sempat

Seorang pasien dengan tubuh lunglai dan wajah pucat pasi masuk ke ruang periksa seorang dokter. Setelah memeriksa dengan stetoskopnya, dokter itu berkata. "Wah, penyakit Bapak sungguh parah. Terus terang saja, saya tidak sanggup lagi mengobati Bapak. Hanya yang di Atas yang bisa menyembuhkan Bapak."